Universitas Gunadarma menjadi salah satu universitas paling
terkenal di kota Depok dan bahkan mendapat tempat dalam 10 besar universitas
terbaik versi beberapa situs riset termasuk diantaranya Weometrics. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Gunadarma, praktikum penunjang digunakan
sebagai salah satu sarana untuk paling tidak mempertahankan posisi Gunadarma menjadi
salah satu yang terbaik tidak terkecuali di fakultas sastra. Walaupun jujur
saja apa yang dijadikan patokan untuk menjadi ‘’yang terbaik’’ tidak diketahui
secara pasti karena kata terbaik dan terpopuler tentu berbeda.
Kegiatan
praktikum di Gunadarma penting untuk menunjang kemampuan mahasiswa dalam bidang
yang mereka pelajari terutama komputer, tapi bagaiman dengan satra? Apakah yang
dimaksud dengan praktikum dalam fakultas ini adalah melakukan magang sebagai
pengajar atau bekerja di perusahaaan tertentu atau mempraktikan apa yang telah
dipelajari di depan penguji dengan tata cara tertentu?
Kegiatan praktikum sastra di Gunadarma adalah
aktivitas yang terjadi di luar mata kuliah dan tanpa alasan yang jelas selalu
diselenggarakan di lab bahasa Inggris dimana sebenarnya hal itu bisa di
selenggarakan di ruang kelas regular, kenapa? Karena apa yang disebut sebagai
praktikum tidak lain hanyalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar jam
mata kuliah, pengajar menjelaskan sesuatu, memberikan contoh lalu memberikan
tugas yang harus dikumpulkan ( apa bedanya dengan mata kuliah regular?) dan
yang menjadi pengajar adalah orang-orang yang sama sekali belum meraih gelar
hanya saja sudah lebih lama terjun di pendidikan yang sama dengan perbedaan
nilai dari rekan-rekannya yang lain atau dengan kata lain bisa disebut dengan
senior yang ber IPK diatas 3.50.
Memang
tidak semua mata kuliah mengadakan praktikum, bahkan hanya sedikit saja yang
mengadakannya walaupun begitu, sepertinya praktikum menjadi salah satu bagian
yang penting dalam proses penilaian di fakultas Sastra, betapa tidak beberapa
dosen telah menjelaskan apabila kita gagal dalam kegiatan belajar mengajar di
lab bahasa ini, maka kita gagal di mata kuliah itu walaupun nilai ujian kita tergolong
tinggi, tapi apa benar?. Jika itu benar maka praktikum ini tentu penting demi
kepentingan nilai, tapi apakah kegiatan ini penting demi kualitas sebuah
universitas atau apakah kegiatan ini berdampak pada peningkatan mutu seorang
mahasiswa, atau malah sebaliknya?
Menurut
pengalaman saya sebagai mahasiswa, banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini
sebenarnya karena terpaksa, tuntutan sistem dan untuk mengejar nilai. Jika
ditanya apa yang sudah anda dapat setelah mengikuti kegiatan wajib ini selama 4
semester? Hampir bisa dipastikan mereka tidak akan menjawab ilmu, karena memang
itulah sebenarnya yang terjadi di sana. Jadwal yang menggangu kadang tidak
masuk akal, score oriented activity, dilakukan di lab bahasa dengan segala
keformalannya, mahasiswa yang tidak telalu antusias dan terpaksa serta demi
kepentingan pihak fakultas untuk tetap menjadi yang terbaik. Praktikum oh praktikum, kenapa
engkau menjadi sangat penting di fakultas ini.
Tapi berbanggalah
mahasiswa Gunadarma karena menjadi salah satu kampus paling populer dan 10
besar terbaik menurut Webometics. Walaupun pada akhirnya kitalah yang menentukan kualiatas pendidikan
diri kita sendiri.
kak mau nanya sebenernya lab bahaasa ini pengaruh ga sih sama kelulusan? misalnya kalo kita ga ikut lab bahasa 1 semester nanti bakal susah untuk sidang/apa gitu?
BalasHapus